Sidoarjo (Humas) – Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan salah satu ciri kurikulum Merdeka. Guru harus dapat mengeksplore dan memfasilitasi potensi peserta didik. Selain hal tersebut, gaya belajar dan kebutuhan peserta didik perlu juga diperhatikan.
Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan memperhatikan beberapa faktor, diantaranya model dan media pembelajaran. Pagi itu, peserta didik kelas VII-A MTsN 4 Sidoarjo tampak senang dan bersemangat dalam belajar IPA. Pada pembelajaran tersebut, peserta didik diharapkan dapat mengklasifikasikan hewan ke dalam ordo pada Vertebrata dengan Make A Match “kata Sri Utami selaku guru IPA”. Make A Match merupakan salah satu tipe Cooperative Learning yang menumbuhkan semangat kebersamaan yang merupakan ciri manusia sebagai makhluk sosial. Tahapan yang dilakukan guru yaitu: (1) menyiapkan gambar hewan vertebrata dan bagan klasifikasi vertebrata yang dimasukkan pada amplop; (2) Peserta didik bersama tim mengklasifikasi hewan vertebrata dengan mencari informasi dari buku atau google dengan menempelkan gambar hewan sesuai dengan ordo yang tepat ; (3) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi pada kelompok lain .
Peran guru dalam pembelajaran tersebut yaitu sebagai fasilitator. Guru dapat melayani semua peserta didik dengan memperhatikan potensi dan profilnya. Melalui Make A Match , tanggung jawab peserta didik akan meningkat , karena penilaian produk merupakan hasil kerja tim. Sikap saling menghargai dan kerjasama yang solid akan terbentuk. Dengan Make A Match ini, keterampilan literasi digital peserta didik akan meningkat. Mereka memanfaatkan android untuk mengakses informasi dalam menyelesaikan tugas tersebut.” Dalam menggunakan gadget , guru tetap mendampingi mereka agar berfungsi sebagai sumber belajar yang optimal”, kata Sri Utami. Tantangan bagi semua guru untuk melaksanakan pembelajaran berbasis IT untuk masa selanjutnya.