Hari Sumpah Pemuda, Momen Menyikapi Perbedaan sebagai Kekuatan, Bukan Kelemahan

Click to share!

Kab. Sidoarjo (Humas) – Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober menjadi momen bersejarah lahirnya ikrar Sumpah Pemuda.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sejarah telah menjelaskan bahwa pilihan pemuda waktu itu telah menjadi tonggak kuat menuju kemerdekaan. Sumpah Pemuda memberikan pelajaran kepada kita bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras dan kultur menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan. “Bersatu Bangun Bangsa” merupakan tema yang sangat tepat yang memberikan pesan mendalam bahwa bersatu padu adalah harga mati yang harus dikuatkan untuk membangun ketangguhan, dengan ketangguhan dan persatuan menjadi kekuatan untuk melakukan pembangunan peradaban yang unggul sebagai eksistensi bangsa Indonesia.

“Pembentukan ketangguhan bangsa melalui pembentukan karakter mulia dan pengembangan kompetensi dalam berbagai ranah keahlian dan dipadukan dengan senantiasa mengasah kreativitas dan inovasi adalah pekerjaan utama yang tidak boleh diabaikan oleh para pemuda Indonesia.” tegas Kasubag TU Rohmat Nasrudin saat menjadi pembina upacara Hari Sumpah Pemuda di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo Jum’at (28/10). Ia menilai bila kita melihat kondisi pemuda saat ini, ada optimisme yang penuh harapan, di samping masih terdapat beberapa tantangan yang tidak ringan.

Marilah kita jadikan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 ini sebagai momentum untuk meningkatkan semangat kita bersama membangun bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan kepada kita bersama untuk mampu membangun persatuan bangsa dan menggapai cita-cita kejayaan Indonesia. Amiinn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *