Kepala Kemenag Sidoarjo Dorong Madrasah Inovatif dan Berprestasi

Click to share!

Kab. Sidoarjo (Humas) – Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan ruang pada madrasah untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Bimtek dan Workshop IKM bagi tenaga pendidik serta sosialisasi KMA 347 Tahun 2022 terus dilakukan meskipun tahun pelajaran ini diimplementasikan bertahap hanya di beberapa madrasah. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan madrasah yang inovatif dan berprestasi.

Kepala Kankemenag Sidoarjo Moh. Arwani mengapresiasi lembaga pendidikan formal, organisasi keguruan maupun forum kelompok kerja madrasah yang gencar melaksanakan Bimtek IKM secara mandiri. Kali ini, MWC LP Ma’arif NU dan Pergunu Taman menggelar Bimtek IKM yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 September di MI Salafiyah Bahauddin Ngelom Taman Sidoarjo. Sedikitnya 87 peserta dari 29 MI di Kecamatan Taman hadir dalam bimtek yang dihadiri oleh Ahmad Anwar dan Indah Nur Tarbiyah sebagai pemateri. Turut hadir dalam pembukaan bimtek Pengawas Madrasah Ratna Loveyah, Ketua MWC LP Ma’arif NU Taman H. Abdul Ghofur dan Ketua PAC Pergunu Taman H. Sugeng Pamuji.

Dalam kesempatan tersebut, Arwani menjelaskan pentingnya menjadikan madrasah untuk terus berinovasi dan berprestasi. Menurutnya, perlu adanya kematangan konsep dalam mewujudkan hal tersebut di antaranya:1. Mengoptimalkan SDM yang ada, baik tenaga pendidik maupun kependidikan. Dalam hal ini Kepala Madrasah berperan untuk mampu membagi tugas tenaga pendidik/kependidikan dalam manajemen pembelajaran di madrasah.2. Peningkatan kerjasama dengan orang tua/wali murid. Setiap madrasah hendaknya melibatkan mereka agar mendapat dukungan dalam setiap program/kegiatan.3. Menjaga dan meningkatkan mutu/prestasi siswa.Madrasah harus punya binaan terhadap siswa berprestasi sebagai wadah bagi siswa-siswi yang mempunyai potensi minat dan bakat yang bagus.4. Penerapan Madrasah berjiwa pondok pesantren.Yaitu dengan melakukan kegiatan bernuansa islami, menumbuhkan iman dan taqwa kepada Tuhan sebagai ikhtiar batin untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Sementara itu, Ahmad Anwar menjelaskan tiga pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri. Pilihan 1 Mandiri Belajar, yaitu dengan menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka tanpa mengganti kurikulum yang diterapkan. Pilihan 2 Mandiri Berubah, yaitu IKM dengan menggunakan perangkat ajar yang disediakan. Pilihan 3 yaitu Mandiri Berbagi, IKM dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar. Ketiganya tidak mempunyai nilai yang paling benar, tetapi kesesuaian terhadap kesiapan satuan pendidikan.

Dari ketiga pilihan di atas diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi peserta yang merupakan kepala madrasah dan guru MI di Kecamatan Taman. Kepala MI Ma’arif NU Bebekan Maria Ulfa saat ditemui menilai bahwa materi yang disampaikan oleh narasumber sangat jelas, lugas dan mudah dipahami oleh peserta. “Landasan dasar dan teknis Kurikulum Merdeka telah dijelaskan secara terperinci sebagai modal bagi kami di madrasah untuk diimplementasikan sebaik mungkin.” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *