Giat Kepramukaan di Gugusdepan 07.101-07.102 MTsN 4 Sidoarjo

Click to share!

Kab. Sidoarjo (MTsN 4) – Giat kepramukaan di pangkalan Gugusdepan 07.101-07.102 telah terjadwal, yakni dilaksanakan setiap hari Sabtu usai pembelajaran. Seperti biasa, usai melaksanakan salat dhuhur berjamaah di musholla Al Hikmah, maka seluruh penggalang putra maupun putri berkumpul sesuai instruksi dari kakak Pembina.

Pramuka penggalang siap menerima instruksi dari Kakak Pembina. Foto: Dokumentasi_Pribadi

Hari ini Sabtu (20/01) nampak pramuka penggalang berkumpul di lapangan. Saat ini mereka mendapatkan materi tentang Sandi. Perlu diketahui bersama, bahwa Sandi dalam kegiatan kepramukaan merupakan media pembelajaran yang sangat tepat dan cocok untuk diterapkan. Mengapa demikian? Tentu karena media ini bisa berfungsi untuk mengasah daya ingat, konsentrasi, kecerdasan, serta ketelitian anggota pramuka dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Jiwa pramuka pantang berkeluh kesah. Foto: Dokumentasi_Pribadi

Sandi rumput adalah salah satu jenis dari beberapa sandi yang telah dikembangkan dalam kegiatan kepramukaan. Sandi rumput itu sendiri merupakan sebuah system komunikasi yang mewakili angka, huruf, tanda baca, dengan menggunakan prinsip kode morse sebagai dasarnya. Jika morse ditulis titik-titik, maka sandi rumput ini memakai rumput besar dan rumput kecil. Intinya siapa pun anggota pramuka jika telah menguasai morse maka dijamin pasti akan menguasai beberapa macam sandi termasuk sandi rumput.

Di sini senang, Di sana senang. di bawah terik mentari juga harus senang itulah jiwa pramuka. Foto: Dokumentasi_Pribadi

Bagi anggota pramuka yang mengusai keterampilan membaca sandi, tentu akan memiliki kepuasan tersendiri. Karena dengan menguasai sandi, maka jika mengirimkan pesan kepada penerima pesan tentu tidak akan dapat dipahami oleh selain penerima pesan. Artinya pesan yang sifatnya pribadi pun akan aman dan tidak mudah dipahami oleh orang lain.

Jiwa tangguh seorang pramuka harus dibangun sejak dini. Foto: Dokumentasi_Pribadi

“Awalnya memang sulit Kak, karena kita harus menguasai dan menghafal kode-kode morse. Namun setelah kita pelajari dan kita pahami, akhirnya kita jadi senang jika menyampaikan pesan dengan menggunakan sandi,” terang Yusuf. (NSPA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *