
Sidoarjo, 21 Maret 2025 – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidoarjo menutup pelatihan Blended Learning Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi guru Raudhatul Athfal (RA) se-Kabupaten Sidoarjo. Acara penutupan yang berlangsung di Aula Al Ikhlas Kemenag Sidoarjo ini menandai berakhirnya pelatihan yang bertujuan untuk membekali para pendidik RA dengan pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan kurikulum inovatif.
Pelatihan yang diikuti oleh lebih dari 30 guru RA ini fokus pada metode pembelajaran campuran (blended learning) yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dan daring. Para peserta dilatih untuk merancang dan menerapkan kurikulum merdeka yang menekankan pada pengembangan karakter dan potensi anak secara holistik.
Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo, Drs. Mufi Imron Rosyadi, M.EI, dalam sambutan penutupannya, mengapresiasi antusiasme dan komitmen para guru RA dalam mengikuti pelatihan ini. Beliau menekankan pentingnya peran guru RA dalam meletakkan dasar pendidikan yang kuat bagi anak-anak usia dini.
“Guru RA adalah garda terdepan dalam pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk terus meningkatkan kompetensi dan beradaptasi dengan perkembangan kurikulum,” ujar Mufi Imron.Senada dengan itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Sidoarjo, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Kemenag Sidoarjo untuk meningkatkan kualitas pendidikan RA di wilayahnya.
“Kami berbahagia karena kemenag sidoarjo menjadi tempat untuk pelatihan guru-guru RA, semoga selanjutnya bisa terlaksana lagi” kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari bapak kepala kantor kemenag sidoarjo tentang materi sumber daya manusia dan di tutup dengan 5 budaya yang ada di kemenag yaitu 1. Integritas; 2. profesional; 3. inovasi; 4. Tanggung jawab; dan 5. keteladanan
Dengan berakhirnya pelatihan ini, Kemenag Sidoarjo berharap kualitas pendidikan RA di Kabupaten Sidoarjo semakin meningkat, sehingga dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia.