Kab. Sidoarjo (Humas) – Kemenag Sidoarjo mendukung penuh kafilah Jawa Timur dalam ajang Musabaqoh Qiro’atil Kutub (MQK) tingkat Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 10 – 18 Juli 2023. Kepala Seksi PD Pontren Moh. Solehuddin saat ditemui dalam pembukaan acara di Ponpes Sunan Drajat Lamongan mengatakan bahwa Ananda Siti Maulida Silviyanti, wakil dari Kabupaten Sidoarjo masuk dalam kafilah Jawa Timur yang digelar di pondok pesantren peninggalan Sunan Drajat ini.
“Kami turut bangga satu wakil dari Sidoarjo ikut tergabung dalam kafilah Jatim untuk berkompetisi dengan santri dari seluruh nusantara. Semoga menjadi juara dan berkah membawa nama baik Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten Sidoarjo.” ujar Sholehudin.
Pembukaan yang digelar Selasa malam (11/7) dihadiri langsung oleh Dirjen Pendis Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, Wakil Gubernur JAtim Emil Dardak, Pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH. Abdul Ghofur, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram serta Kepala Kankemenag Kab./Kota Se-Jawa Timur termasuk Kepala Kankemenag Sidoarjo Moh. Arwani.
Dengan tema “Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia”, acara ini diikuti oleh 34 kafilah dengan total 2195 santri dari seluruh Indonesia. Nantinya akan diambil juara 1, 2 dan 3 serta Harapan 1,2 dan 3 dengan total hadiah senilai 2,7 miliar rupiah. Tak hanya itu, akan digelar pula Halaqoh Ulama Nasional yang melibatkan 300 kyai dan ulama’ dari ormas seluruh indonesia atau dari Asosiasi pesantren. Pada malam harinya juga akan digelar malam kebudayaan pesantren juga menampilkan produk unggulan pesantren sebagai wujud kemandirian pesantren sebagaimana program prioritas Kementerian Agama.
Waki Gubernur Emil Elistianto Dardak dalam sambutannya menyebut bahwa Indonesia, termasuk Jawa Timur, memainkan peran penting sebagai salah satu pusat dan rujukan intelektualitas Islam. Santri merupakan tonggak penerus yang memiliki peran yang penting. “Kita ingin menjaga karya para ulama nusantara dan layak diperkenalkan kepada dunia.” ujar Wagub Emil
“Kami merasa bersyukur, harapannya pesantren akan terus menjadi pusat dan pusat gravitasi peradaban dan pengetahuan di Indonesia. Kami berharap melihat generasi muda yang berilmu dan berakhlak, memiliki etos kerja yang baik, budi pekerti yang luhur, dan mampu bersaing secara global, dan salah satu contohnya adalah santri yang berpartisipasi dalam MQKN ini.” imbuhnya.