Kab. Sidoarjo (MTsN 1) – Dalam rangka menyelaraskan pandangan terhadap perkembangan karakter budaya peserta didik, seiring dengan berkembangnya teknologi akan tetapi juga perilaku milenial yang berbeda dengan generasi sebelumnya. MTsN 1 Sidoarjo menggelar kegiatan Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sidoarjo, Dr. Drs. M. Amir Sholehuddin, M.Pd.I. Kegiatan pembinaan diikuti oleh semua guru dan pegawai, bertempat di Auditorium Hasan Al-Bashri. Jum’at (17/12/2021)
Dalam arahannya Kepala Kantor Kemenag, menyampaikan tentang 7 hal yang harus dibangun berkaitan dengan menyelamatkan generasi milenial saat ini. Generasi Milenial atau sering disebut generasi Y adalah generasi saat ini yang memiliki kehidupan terkait dengan teknologi terutama internet. Lebih populer dengan sebutan anak muda zaman now.
Berikut 7 cara membangun karakter Generasi Milenial :
- Quwwatul Aqidah ( Kekuatan Aqidah)
artinya jika aqidah seseorang itu kuat atau kokoh, maka dengan sendirinya ibadah dan akhlaknya akan ikut menjadi baik. Tanpa aqidah yang kuat maka tidak ada semangat dalam menjalankan ibadah. Tanpa ibadah yang baik, maka tidak akan terbentuk akhlak yang baik, ketika aqidah sudah kokoh, maka ibadah dan akhlak akan ikut menjadi baik
2. Quwwatul Ibadah (Kekuatan beribadah)
yaitu jika aqidah kita kuat maka ibadah kita menjadi rajin. Karena itulah ibadah merupakan perbuatan yang menjadi cerminan hati. Memperkokoh ibadah ialah menjadikan ibadah tidak hanya sebagai rutinitas dan ritual semata.
3. Quwwatul Ilmi (Kekuatan Ilmu)
Barang siapa yang menghendaki ingin maju baik dalam usaha, karir, ataupun hal lainnya maka harus dengan ilmu dunia dengan baik hendaklah harus ditempuh dengan ilmu, dan barang siapa yang menghendaki akhirat dengan baik maka harus pula dengan ilmu.
4. Quwwatul Akhlaq (Kekuatan Akhlaq)
Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW misi utama beliau adalah menyempurnakan akhlaq umat manusia, yaitu dengan selalu menepati janji, dalam berkata tidak berdusta, selalu membuat orang lain senang, selalu mengajak kebaikan dan melarang kemunkaran.
5. Quwwatul Ukhuwah (Kekuatan Ukhuwah)
Ketika terjadi perbedaan pandang antara satu sama lain maka kesatuan ukhuwah yang harus dikuatkan agar tidak terjadi perpecahan.
6. Quwwatul Tsaqofah (Kekuatan Peradaban)
Peradaban ialah produk dari sebuah masyarakat yang memiliki sistem nilai dan sistem perilaku tertentu, maka peradaban yang baik hanya dapat dilahirkan dari suatu masyarakat yang baik. Salah satu caranya ialah dengan merestorasikan semuanya kepada Alquran dan hadis.
7. Quwwatul Iqtishodiah (Kekokohan Perekonomian)
Sebuah sistem masyarakat yang memiliki kegiatan ekonomi yang produktif hendaklah didukung dengan sistem perekonomian yang kokoh.
Pada kesempatan ini pula beliau menyampaikan ada 6 Kualitas Etika Kerja bagi pendidik, diantaranya Ashola (bermanfaat), Al-Ihrom (kesempurnaan), Al-Ihsan (melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi), Al-Mujahadah (bekerja dengan optimal dalam kebaikan), Tanafus dan Ta’awun (berkompetisi dan saling tolong menolong). “Dari keenam etika tersebut hendaknya dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam meningkatkan kinerja sebagai pendidik.” imbuhnya.
Kepala madrasah mengharapkan setelah adanya pembinaan ini para ASN dan Non ASN agar lebih mampu meningkatkan etos kerja di lingkungan MTsN 1 Sidoarjo dan menghadapi peserta didik dengan lebih baik. pungkasnya. (vie)