Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya atau Eselon I di Kementerian Agama hari ini memasuki tahap penulisan makalah. Sekjen Kemenag Nizar menegaskan bahwa seleksi dilaksanakan secara objektif dan transparan.
“Tidak boleh ada korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Seleksi harus berjalan objektif, transparan, dan akuntabel,” tegas Sekjen Kemenag Nizar saat mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka Seleksi Tahap Penulisan Makalah JPT Madya di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Rabu (5/5/2021).
“Jika Bapak/Ibu terpilih, maka itu semata karena Bapak/Ibu dinilai paling qualified dan memenuhi seluruh persyaratan,” sambungnya.
Seleksi penulisan makalah ini berlangsung secara daring dan luring. Selain UIN Syarif Hidayatullah, peserta mengikuti seleksi secara daring dari 14 PTKIN lainnya, yaitu: IAIN Syeikh Nurjati Cirebon, IAIN Kediri, IAIN Padangsidempuan, IAIN Palopo, IAIN Ternate, IAIN Tulungagung, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Raden Inten Lampung, UIN Walisongo Semarang, UIN Sumatera Utara, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Menurut Nizar, tahap penulisan makalah ini merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dalam proses seleksi terbuka JPT Madya Kemenag. Tujuannya, menilai kompetensi teknis pelamar dengan jabatan yang dilamar.
Seleksi tahap selanjutnya, kata Nizar, adalah uji kompetensi. Tahap ini sepenuhnya akan menjadi kewenangan dan dinilai secara khusus oleh asesor Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Tahap yang terakhir adalah wawancara. Basisnya, kompetensi yang ada dalam kamus kompetensi jabatan dan makalah yang telah ditulis,” jelas Nizar.
Tahap penulisan makalah diikuti 39 peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, terdiri atas 38 PNS dan 1 Non PNS. Mereka tersebar pada lima formasi JPT Madya yang dibuka proses seleksinya, yaitu: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (13 peserta), Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal/BPJPH (12), Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Keagamaan (3), Staf Ahli Bidang Hukum dan HAM (3), dan Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi (3).
Sekjen menambahkan, peserta yang mendaftar seleksi JPT Madya Kemenag tahun ini cukup banyak. Untuk formasi Dirjen PHU, ada 98 peserta yang mendaftar, terdiri atas 21 PNS dan 77 Non PNS. Namun, yang melakukan submit hanya 19, terdiri atas 12 PNS dan 7 Non PNS.
Untuk Kepala BPJPH, ada 22 peserta yang mendaftar dan hanya 17 pelamar yang melakukan submit, semuanya PNS. Sebanyak 151 orang mendaftar Formasi Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Keagamaan, terdiri 16 PNS dan 135 Non PNS. Dari jumlah itu, sebanyak 17 pelamar melakukan submit, 14 di antaranya adalah PNS.
Untuk formasi Staf Ahli Hukum dan HAM, ada 13 pelamar dan hanya tiga yang melakukan submit (semuanya PNS). Sedang untuk formasi Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi, ada 29 pelamar dan hanya 12 yang melakukan submit.
“Jadi total ada 68 pelamar yang melakukan submit. Namun, yang memenuhi syarat administrasi hanya 39 peserta: 38 PNS dan 1 Non PNS,” tandasnya.
Berikut daftar 39 pelamar yang dinyatakan lulus Seleksi Administrasi (urutan berdasarkan abjad nama dan tanpa gelar)
A. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
PNS
- Akhyak
- Ali Rokhmad
- Barnoto
- Farhani
- Idrus Alhamid
- Kharisudin Aqib
- Maman Saepulloh
- Moh Najib
- Muhajirin Yanis
- Muhammad Tambrin
- Soritua Harahap
- Sri Ilham Lubis
Non PNS
- Hilman Latief
B. Kepala Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal
- Akh. Muzakki
- Imam Safe’i
- M. Arfi Hatim
- Mastuki
- Moh. Isom
- Mohamad Ali Irfan
- Muhammad Aqil Irham
- Muhammad Lutfi Hamid
- Musahadi
- Rohmat Mulyana Sapdi
- Siti Aminah
- Tarmizi
C. Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Keagamaan
- Asren Nasution
- Muhtar Solihin
- Widayanto
D. Staf Ahli Bidang Hukum Dan Hak Asasi Manusia
- Abu Rokhmad
- Rojikin
- Sugianto
E. Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi
- A.M. Adiyarto Sumardjono
- Abd. Ghofar
- Abd. Syakur
- Adhianti
- Moh. Junaidin
- Muhdin
- Salim Ganiru
- Syamsul Rijal
(Humas)