Dharma Wanita MTsN 1 Sidoarjo Gelar Pembinaan dan Sosialisasi Kusemai Nilai

Click to share!

Kab. Sidoarjo (MTsN 1) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) MTsN 1 Sidoarjo menggelar,”Pembinaan dan Sosialisasi Kusemai Nilai,” bertempat di Auditorium Hasan Al-Bashri. Kegiatan  Kusemai Nilai merupakan salah satu bentuk program  yang diinisiasi oleh Kementerian Agama melalui Inspektorat Jenderal bersama Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama. Sebagai upaya untuk mencegah perilaku korupsi sejak dini.

Kusemai Nilai adalah akronim dari “Kutanam Sembilan Nilai.” Diantaranya meliputi, Kejujuran, Mandiri, Bertanggung jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja keras. Nilai yang terkandung di dalamnya termasuk nilai-nilai luhur dan nilai budaya bangsa. Dengan adanya sosialisasi tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi pada sebuah lembaga dan masyarakat umum.

Acara pembinaan dan  sosialisasi dilaksanakan pada Selasa (7/11), dimulai pukul 08.00 WIB. Ada 6 anggota DWP dan 6 siswa-siswi dari kader moderasi beragama yang ikut berpartisipasi  dalam kegiatan tersebut. Sebelum kegiatan Kusemai Nilai dimulai, acara dibuka oleh ibu ketua DWP dalam hal ini diwakili oleh Lailul Maromi. Begitu pula pencerahan mengenai materi disampaikan oleh Imamatul Charbiah, pembaca doa disampaikan oleh Nur Khanifah, dan sebagai fasilitator yang mengatur jalannya acara, Yuni Setia Rahayu.

Pada sambutannya Lailul Maromi menyampaikan, bahwa kegiatan kusemai  diharapkan bukan hanya berupa kegiatan semata, akan tetapi kegiatan tersebut sebagai upaya dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi, dan juga diharapkan menjadi nilai tambah bagi DWP MTsN 1 Sidoarjo.

Selain pengurus DWP dan kader Moderasi Beragama,  pada kegiatan ini  dihadiri juga oleh perwakilan dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kabupaten Sidoarjo, Nanda Faiqotul Himmah, Hida Ruhyatul Hidayah dan Susi Faizah.  

Program ini sangat menarik sekali sebagai media pembelajaran bagi guru dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi pada sebuah lembaga pendidikan maupun dalam keluarga, begitu  pula  bagi siswa karena diselipi dengan game-game yang mengandung contoh realita dalam kehidupan anak-anak sebagai pelajar. (Vie’)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *