MAN Sidoarjo Hadir Sebagai Inspirasi – MAN Sidoarjo menggelar acara gebyar sholawat dalam rangka memperingati hari lahir MAN Sidoarjo yang ke-45. Acara tersebut bertempat di auditorium, gedung H. Maksum. Tak hanya itu, MAN Sidoarjo juga mengadakan pawai pada hari sebelumnya. Dengan adanya acara ini, MAN Sidoarjo diharapkan dapat membangun karakter para siswa-siswi yang sesuai dengan tema acara, yakni; 45 tahun membangun karakter, kuatkan generasi berprestasi.
Acara dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Diawali dengan istighosah, qira’ah, sambutan dari ketua pelaksana, dan sambutan dari Bapak Dr. Rohmat Nasruddin, LC, Kasubbag TU Kantor Kemenag Kabupaten Sidoarjo. Beliau menyampaikan, “Bagi institusi pendidikan yang berusia 45 tahun yang masih cukup muda, MAN Sidoarjo patut diapresiasi karena sudah berkontribusi dalam menyumbang prestasi yang bahkan sudah tahap internasional. Itu merupakan sebuah kebanggaan.”


Suasana semakin pecah ketika kedatangan Habib Hadi Assegaf, Ustadz Firman Achsani, dan Hadrah Riyadlun Nabawi Sidoarjo yang memimpin gebyar sholawat pada harlah (Hari Lahir) MAN Sidoarjo tahun ini. Antusiasme para siswa-siswi MAN Sidoarjo yang begitu bersemangat, membuat auditorium menggema dengan lantunan sholawat. Selain itu, pada pertengahan acara, para guru, serta Habib Hadi Assegaf melaksanakan kegiatan potong tumpeng yang masih menjadi bagian dari acara ini.
Sebelum itu, tidak lupa terdapat sambutan dari Drs. H. Abd. Jalil, M.Pd.I., selaku kepala MAN Sidoarjo. Dalam sambutannya, beliau menceritakan sebuah kitab An-Nawadir karya Syaikh Ahmad Syihabuddin bin Salamah Al-Qalyubi. Kitab tersebut menceritakan hikayat, salah satunya adalah kisah Nabi Isa yang menemukan batu bersinar di atas gunung. Saat diamati, rupanya terdapat seorang syaikh yang salat terus menerus selama 400 tahun didalam batu itu. Bekas sujud syaikh tersebutlah yang menyebabkan batu itu bersinar. Oleh sebab itu, Nabi Isa menyimpulkan bahwa syaikh tersebut ialah orang terbaik di dunia. Namun salah, ada yang lebih baik daripada syaikh tersebut. Yakni umat Nabi Muhammad yang pada bulan nisfu Sya’ban melaksanakan shalat 2 rakaat. Itu lebih baik daripada ibadah selama 400 tahun.
Acara berakhir pada pukul 11.30 WIB. Diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Drs. Ahmad Fauzi, M.Pd, Ketua Panitia Harlah ke-45 MAN Sidoarjo. Kemudian siswa-siswi MAN Sidoarjo kembali ke kelas masing-masing untuk beristirahat, lalu menunaikan ibadah shalat dzuhur berjamaah di masjid Al-Hikmah.
“Harapan saya, semoga di tahun berikutnya anak-anak masih mempertahankan antusiasnya mengikuti seluruh kegiatan dengan baik, baik itu akademik atau kegiatan perayaan acara sekolah. Karena bagaimanapun, ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kerja keras anak-anak setelah belajar untuk mempersiapkan ujian. Nah, ini ada fase breaknya, biar semangat. Dan mungkin, untuk harlah berikutnya bisa dilakukan bakti sosial yang sebelumnya belum pernah terlaksana. Karena tahun-tahun sebelumnya hanya ada pergantian tema pawai saja,” ungkap Ibu Salma, guru MAN Sidoarjo.