MTsN 2 Sidoarjo Mewujudkan Insan Literat dengan Jam Waktu Wajib Membaca

Click to share!

Kab. Sidoarjo (MTsN 2 Sidoarjo) – Banyak program madrasah yang bisa terealisasikan pada tahun ajaran 2022/2023 setelah sebelumnya hampir semua program madrasah yang melibatkan kegiatan siswa terhenti karena Covid-19. Pada semester ini Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Sidoarjo Kembali menjalankan program-program yang terhenti tersebut. Salah satu program yang dimulai pada minggu ini, yakni realisasi nyata literasi kepada siswa.

Kegiatan ini dilakukan dengan memberi waktu wajib membaca pada peserta didik selama 10 menit untuk membaca buku bacaan nonpelajaran yang dibawa oleh peserta didik. Waktu yang disediakan yakni dari jam 08.00 sampai dengan 08.10. Selain membaca peserta didik membuat resume bacaan yang dibaca pada waktu tersebut di sebuah buku catatan literasi yang disediakan oleh madrasah. Dalam buku tersebut siswa harus menuliskan judul buku, nama pengarang dan halaman buku yang dibaca sebelum membuat resume bacaan. Peserta didik diharuskan menyelesaikan satu buku dan meresumnya setiap hari Senin sampai dengan Kamis. Buku bacaan yang dibaca pada Jam Literasi ini bisa dipinjam dari perpustakaan ataupun siswa membawa buku sendiri dari rumah. Begitupun dengan jenis buku, siswa dapat membaca buku ilmu ilmiah, ensiklopedia, biografi, tafsir maupun dongeng.

Sebelum melakukan kegiatan ini, Tim Literasi Madrasah Kembali mengadakan sosialisasi kepada bapak ibu guru dan wali kelas mengenai pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan yang sebelum Covid-19 pernah dilakukan ini pada seluruh tingkat, kelas 7, 8 dan 9.

Nampak siswa sangat antusias dengan kegiatan ini, terutama pada kelas 8 dan 9. Hal ini dikarenakan mereka belum pernah mendapati program seperti ini. Hatta dari kelas 7C mengatakan bahwa dia sangat senang dengan kegiatan ini, karena sebagai siswa yang jarang membaca dia dipaksa untuk membaca, sehingga pengetahuannya bertambah. Ketika penulis mengunjungi perpustakaan Ibnu Sina, perpustakaan MTsN 2 Sidoarjo, nampak tatanan buku di rak-rak tersebut berkurang.

”Dengan adanya waktu wajib baca sepuluh menit ini bisa membentuk budaya literasi di lingkungan madrasah, meningkatkan insan literat di lingkungan madrasah dan juga meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan madrasah melalui sekolah ramah anak yang menyenangkan”, harap Erna Khusnaningsih, koordinator tim literasi madrasah. MN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *