Kab. Sidoarjo (MTsN 1) – Setelah Sidoarjo berada pada level 2 Covid-19 di Jawa-Bali, pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan. MTsN 1 Sidoarjo membentuk Satgas Covid-19 untuk mendukung efektivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Peran Satgas Covid-19 di MTsN 1 Sidoarjo untuk memperkuat pengawasan penerapan protokol kesehatan dan kebiasaan baru.
Akselerasi pembukaan PTM terbatas harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Karena itu, salah satu bentuk upaya tersebut adalah dengan membentuk Satgas Covid-19 di madrasah yang bertugas mengawal dan menjamin keamanan dan keselamatan warga madrasah dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari penularan Covid-19.
Senin (06/09) menjadi momen dilantiknya Satgas Covid-19 oleh kepala madrasah di halaman utama MTsN 1 Sidoarjo. Muhammad Frisyano Arya Denta dari kelas IX F menjadi ketua koordinator siswa Satgas Covid-19. Terdapat 10 tim inti yang menjadi Satgas Covid-19 kemudian menunjuk 2 siswa pada masing-masing kelas. Bersama wakilnya Alima Liyana Danin Firdaus dari kelas IX F, ia akan bekerja sama untuk mengawal dalam pengawasan penerapan protokol kesehatan selama PTM berlangsung.
Sistem PTM kali ini peserta didik masuk dua kali dalam satu minggu (bergilir antara kelas VII, VIII dan IX) dalam kapasitas 30% dari jumlah seluruh peserta didik dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Akan ada beberapa garda terdepan yang telah ditunjuk dalam piket untuk menyambut peserta didik dan senatiasa untuk mengingatkan memakai masker, mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan, mengecek suhu tubuh, serta memakai handsanitizer.
Dalam sambutannya Achmad Saifullah mengajak setiap pihak bahu-membahu menyiapkan kondisi yang kondusif agar bisa kembali segera belajar di madrasah dengan aman. “Pada prinsipnya sistem pengawasan yang komprehensif dalam pembelajaran tatap muka bukan hanya tanggung jawab madrasah. Melainkan juga menjadi tanggung jawab orangtua di rumah. Madrasah berupaya penuh memitigasi penularan virus covid-19 dengan salah satunya membentuk Satgas Covid-19 madrasah,” imbuhnya.
Ditempat berbeda, Ida Puspitorini selaku Waka Kesiswaan menambahkan bahwa protokol kesehatan harus dilaksanakan secara ketat. Sebuah kebiasaan baru dalam PTM harus dikawal bersama di lapangan, agar dapat benar-benar diterapkan dan berkelanjutan. (Senja)