Penutupan Acara Pelatihan Penyuluh Agama Non-PNS di Kantor Kemenag Sidoarjo

Click to share!

Penutupan Acara Pelatihan Penyuluh Agama Islam Non-PNS Di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur yang Dilaksanakan Oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Sabtu (19/2/2022) bertempat di Auditorium Kemenag Sidoarjo.

Pelatihan penyuluh agama islam non-PNS yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya ini dilaksanakan dari hari senin, 14/2/2022 sampai hari sabtu, 19/2/2022.

Acara pelatihan ini bertempat di auditorium Kemenag Sidoarjo dengan peserta Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kemenag Sidoarjo terpilih yang berjumlah 30 orang. Penutupan pelatihan tersebut dilakukan secara acara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo yang diwakili oleh Kasi Bimas Islam Drs. H. Khoidar, M.Hi.

Ady Dwi Ferian selaku perwakilan dari peserta pelatihan menyampaikan terima kasih kepada Kemenag Sidoarjo khususnya Kasi Bimas Islam yang telah memberikan kesempatan kepada Penyuluh Agama Islam Non-PNS untuk mengikuti acara pelatihan ini. Tak lupa dia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia beserta tim widyaiswara atas bimbingan dan ilmunya yang sangat bermanfaat. “Saya mewakili teman-teman peserta pelatihan mengucapkan banyak terima kasih kepada tim widyaiswara atas ilmunya yang in syaa Allah sangat bermanfaat bagi tugas kepenyuluhan kami.” Ucap Ady.

Ady mengajak para peserta agar mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan di Kemenag Sidoarjo kepada kelompok binaan masing-masing dan juga mentransferkannya kepada rekan-rekan sesama penyuluh agama islam di kecamatan masing-masing yang tidak mengikuti kegiatan pelatihan. “Ilmu yang telah kita dapatkan selama pelatihan ini jangan sampai berakhir dengan berakhirnya acara pelatihan, akan tetapi kita harus mempraktekkannya kepada kelompok binaan kita masing-masing dan juga menularkannya kepada teman-teman penyuluh di kecamatan yang tidak mengikuti pelatihan ini.” Imbuhnya.

Ady juga mengingatkan kepada seluruh peserta pelatihan agar selalu berusaha menjadi lebih baik dan selulu berkarya dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan selalu menjadi tauladan bagi umat khususnya kelompok binaannya masing-masing. “Penyuluh Agama Islam Sidoarjo harus menjadi uswatun hasanah bagi masyarakat, karena Allah ta’ala berfirman (كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ).” Tegasnya.

Ahmad Fuadi selaku panitia menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini tidak lain tujuannya adalah untuk meningkatkan profesionalitas penyuluh, agar para penyuluh agama islam memiliki ruhul jihad dalam melaksanakan tugas kepenyuluhannya, menjadikan masyarakat indonesia menjadi masyarakat yang bahagia di dunia maupun di akhirat sesuai isi dari mars penyuluh agama islam. “Para penyuluh harus memiliki ruhul jihad (semangat perjuangan), agar dapat menjadikan masyarakat indonesia manjadi masyarakat yang bahagia di dunia dan akhirat.” Ungkat Fuadi.

Fuadi juga menjelaskan bahwa nilai peserta pelatihan mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 23%, bahkan sebagian dari peserta ada yang mendapatkan nilai paripurna yaitu 100. Fuadi menutup sambutannya dengan memberikan motivasi kepada para peserta agar tetap semangat dalam melaksanakan tugas sebagai penyuluh agama islam dan mendoakan mereka agar semuanya sukses. “Panjenengan harus tetap semangat dalam memberikan kepenyuluhan kepada masyarakat. Semoga penyuluh agama islam sidoarjo sukses semuanya, aamiiin.” Pungkasnya.

Khoidar selaku yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo menyampaikan rasa terima kasih kepada Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, karena telah dipercaya dan diamanahi untuk mencarikan peserta pelatihan, sehingga harapannya nanti dengan meningkatnya mutu Penyuluh Agama Islam Sidoarjo maka akan meningkat pula pelayanan terhadap masyarakat. “Semoga setelah mengikuti pelatihan selama 6 hari ini, kompetensi para penyuluh meningkat sehingga pelayanan terhadap masyarakat juga menjadi lebih baik.” Ungkap Khoidar.

Khoidar menjelaskan kepada para peserta pelatihan tentang rencana Menteri Agama Republik Indonesia untuk merevitalisasi KUA dari yang dulunya terkenal sebagai tempat pengurusan pernikahan saja menjadi tempat pelayanan keagamaan secara umum, hingga urusan perceraian yang selama ini harus dilakukan di pengandilan agama, dengan adanya program revitalisasi KUA ini, maka masyarakat tidak perlu ke pengadilan agama untuk mengusrus surat cerai akan tetapi cukup datang ke KUA Kecamatan masing-masing. Dalam akhir sambutannya, Khoidar juga turut memberikan motivasi kepada para peserta agar selalu Istiqomah dan bersabar dalam membimbing masyarakat khususnya kelompok binaan masing-masing. “Bapak ibu sekalian harus tetap istiqomah dan selalu bersabar, karena bisa jadi sebentar lagi gelar non-pns panjenengan itu dihilangkan non nya oleh Allah dan dirubah menjadi penyuluh agama islam PNS.” Tegasnya.

Acara penutupan ini diakhiri dengan doa dan pemberian sertifikat kepada para peserta pelatihan penyuluh agama non-PNS dan sesi photo bersama oleh Muhammad Hayat, Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kemenag Sidoarjo sekaligus peserta Pelatihan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *