Kab. Sidoarjo (Humas) – Percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo semakin gencar dilakukan oleh pihak terkait. Yang terbaru, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sidoarjo menggandeng KUA untuk mengoptimalkan peran para penghulu dan Kepala KUA untuk melakukan pencegahan dini terhadap kasus stunting terhadap para calon pengantin.
Rabu (16/3) di Favehotel Sidoarjo, Kasi Bimas Islam Khoidar bersama Kepala KUA se-Sidoarjo dan dihadiri Ainun Amalia S.Sos selaku Ketua DP3AKB Sidoarjo sebagai pembicara melaksanakan acara Focus Group Discussion (FGD) Revitalisasi KUA tingkat Kab/Kota Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo tahun 2022.
Plt. Kankemenag Sidoarjo Mufi Imron Rosyadi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengaku sangat mendukung sinergi KUA dengan DP3AKB dalam usaha pencegahan stunting demi menciptakan generasi bangsa yang kuat secara jasmani dan rohani. Menurutnya, KUA yang berada di wilayah kecamatan masing-masing punya peran yang sangat besar dalam mengedukasi para calon pengantin untuk siap secara jasmani dan rohani dalam pencegahan terjadinya kasus stunting terhadap anak yang dilahirkan.
Menurut Ainun, Stunting harus dicegah mulai dari hulu sampai hilir. “Pihak KUA yang terlibat langsung dalam pernikahan bisa melakukan pencegahan dengan menanyakan kesiapan nikah kepada calon pengantinnya.” Kalau sudah stunting, proses recoverynya juga akan berat dan lama. Dari 400 ribuan KK di Kab Sidoarjo, dari hasil screening ada sekitar 230 ribuan KK yang dianggap rawan resiko terjadi kasus stunting.
“Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penyisiran KK yang rawan terhadap kasus stunting kemudian agar dapat diedukasi dan diberi bantuan oleh pemerintah.” pungkasnya.