Workshop Diseminasi Kurikulum Merdeka di MTsN 1 Sidoarjo

Click to share!

Hari Pertama

Kab. Sidoarjo (MTsN 1) – Paradigma baru yang muncul akibat krisis pandemi Covid-19 selama kurang lebih dua tahun lamanya, pemerintah masih mengusahakan agar pembelajaran tetap berlangsung yaitu melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau  lebih kita kenal dengan pembelajaran daring. Dimana peserta didik diharuskan untuk  belajar dari rumah (learning from home), sebagai akibat dari krisis tersebut peserta didik mengalami Loss Learning.

Kurikulum Merdeka yang saat ini dirancang oleh Kemendikbud-ristek merupakan kurikulum terobosan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul. Dimana kurikulum ini memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan mengembangkan daya kreatifitasnya sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, demikian pula sebagai pendidik harus memfasilitasi peserta didik sesuai dengan karakter yang mereka miliki.

Sebagai upaya peningkatan  kompetensi guru dalam menyambut Kurikulum Merdeka, MTSN 1 Sidoarjo menggelar Workshop Diseminasi Kurikulum Merdeka. Workshop digelar selama tiga hari mulai Selasa, 8 s/d 10 Maret 2022. Suasana pagi hari yang cerah,  Auditorium Hasan Al-Bashri  sudah dipenuhi oleh peserta Workshop Desiminasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan pagi hari ini dengan menghadirkan  narasumber dari  Tim Kurikulum Merdeka  Bpk Abdun Nafik dan Bpk Wahyu, beliau juga sebagai Guru Penggerak dari SMPN 1 Sedati.

Pada kesempatan ini hadir pula Kepala Madrasah, Waka Kurikulum dan Guru Bimbingan Konseling dari MTsN 2 Krian, MTsN 3 Tarik dan MTsN 4 Tlasih.  Dalam pelaksanaan workshop kali ini madrasah  tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat karena masih dalam masa Covid-19.

Workshop  dimulai pukul 07.30-13.00  dipandu  oleh   bpk. Masrur selaku Waka Humas.  Dalam  sambutannya kepala madrasah  menyampaikan bahwa,”Kegiatan workshop  ini  bisa terwujud berdasarkan hasil raker dari empat kepala MTsN se Sidoarjo dan  sebagai arahan dari Kasi Kurikulum Propinsi Jawa Timur”. Selebihnya   madrasah   diperkenankan untuk  mengikuti  “Kurikulum Merdeka”. Menyikapi hal tersebut bapak kepala madrasah segera mempersiapkan  bapak/Ibu guru  untuk mengikuti workshop  Kurikulum Merdeka  dengan harapan untuk memperoleh tambahan ilmu sebagai  wawasan tentang apa dan bagaimana cara penerapan kurikulum tersebut di MTsN 1 Sidoarjo.

Narasumber Abdun Nafik menjelaskan tentang Capaian Pembelajaran (CP)  yang sebenarnya dalam kurikulum 13 termasuk dalam Kompetensi Inti dan  Kompetensi Dasar, sedangkan  Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan silabus.  Lebih lanjut dijelaskan  dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ditetapkan dengan pertimbangan untuk menyesuaikan kurikulum berdasarkan perkembangan dan kebutuhan pendidikan saat ini sehingga diperlukan perbaikan Kompetensi Inti.

Pada acara yang sama narasumber Bapak  Wahyu menjelaskan tentang Asesmen Diagnostik.  Dimana Asesmen diagnostik merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan para peserta didik dalam menguasaai materi. Dikatakan juga bahwa   Assesmen ada tiga  macam, yaitu Assesmen Diagnostik  kognitif  Assesment yang dilakukan pada pada awal Pembelajaran dan Asesmen Diagnostik non kognitif (Assesmen  Formatif )  lebih menekankan pada sosial emosi peserta didik, Asesmen Formatif yaitu asesmen yang dilakukan pada saat pembelajaran, dan Asesmen Sumatif yaitu asesmen yang dilakukan pada akhir pembelajaran.  Sebelum narasumber menutup kegiatan ada sesi tanya jawab.

Alhamdulillah, tepat pukul 13.00 WIB  workshop pada hari pertama berjalan  lancar. Semoga dengan adanya workshop tersebut bpk/ibu guru mampu mengajar secara profesional sehingga dapat menciptakan proses mengajar  yang  nyaman dan lebih baik  bagi peserta didik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *