Kab. Sidoarjo (Humas) – Momen silaturrahim Guru MI/SD dan RA/TK se-Kecamatan Taman digelar dalam rangkaian acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan di Masjid Baitur Rohim Taman Sidoarjo pada Sabtu (28/5). KKM & LP Ma’arif NU Taman sebagai penyelenggara menghadirkan Kepala Kankemenag Sidoarjo Moh. Arwani sebagai penceramah, juga dihadiri Ketua KKM/LP Ma’arif NU Taman H. Abdul Ghofur, Pengurus MWC NU Taman, Pengawas PAI Taman Ratna Loveyah.
Sebagai wadah komunikasi antar madrasah, KKM terus melakukan sinergi positif dengan stakeholder utamanya dalam menghadapi perkembangan pendidikan khususnya di Kecamatan Taman. Dengan mengusung tema “Bersinergi meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun peradaban bangsa”, apresiasi disampaikan oleh Ketua Tanfidziah MWC NU Taman KH. Ali Imron di momen Bulan Syawal ini mampu menghadirkan guru madrasah untuk terus bersama merajut tali silaturahim sehingga komunikasi terus berjalan.
Pengawas PAI Ratna Loveyah yang turut hadir dalam acara tersebut memberi motivasi agar guru siap dalam menghadapi kurikulum merdeka. “Dalam kurikulum merdeka belajar ini nanti saya harapkan pembelajaran tidak hanya monoton, tetapi guru harus kreatif dan terus berinovasi.” ujarnya. Lebih lanjut ia tekankan agar semua guru siap menghadapinya meskipun belum terbit edaran dari pusat, karena sejatinya masih mengikuti BAN-SM sehingga elemen penilaian juga mengacu kesana.
Sementara itu, Moh. Arwani mengawali ceramahnya dengan mengutip pepatah Arab, bahwa Idul Fitri bukanlah mereka yang berpakaian serba baru, namun sesungguhnya Id ialah bagi mereka yang bertambah keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. “Salah satu wujud keimanan itu adalah bertambahnya semangat perjuangan dan pengabdian seorang guru terhadap kemajuan madrasah.” tuturnya. Menurutnya, mereka yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan pendidikan adalah salah satu kebaikan yang bernilai pahala dan orang yang melakukannya termasuk orang-orang yang dicintai oleh Allah.
Hal tersebut sebagaimana tertulis dalam Al Qur’an Surat Ali Imron 134 tentang orang-orang yang berbuat kebajikan. “Yaitu mereka yang menginfaqkan sebagian hartanya baik dalam keadaan lapang maupun sempit, mereka yang mampu menahan amarahnya serta mereka yang mempunyai jiwa pemaaf.” jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua MWC NU Kecamatan Candi. “Oleh karena itu, dalam momen di Bulan Syawal ini mempunyai makna peningkatan dalam segala kebaikan, hendaknya tidak hanya meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, tetapi juga meningkatnya semangat guru dalam mengabdi kepada madrasah untuk mencapai keberkahan dalam hidup kita.” pungkasnya.