Kab. Sidoarjo (Humas) – “Kita dihadapkan dalam era serba digital. Dunia terus bergerak dan mengalami perkembangan termasuk dalam pelayanan publik juga harus mampu menjawab tantangan era digital.” ujar Kasi Bimas Islam Abdul Rahman dalam Apel Senin (14/11). Hal ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Agama yaitu transformasi digital. Menurutnya, KUA sebagai salah satu garda terdepan dalam pelayanan keagamaan harus mampu menjawab kebutuhan umat beragama.
Jika dilihat dari aspek kesiapan “transformasi digital” Kementerian Agama sejatinya telah memenuhi empat syarat utama, yaitu people, actions, collaboration, and technology.
People, bahwa dari sumber daya manusia, Kementerian Agama memiliki resourches yang melimpah, baik di Kanwil, Kemenag, KUA, madrasah, maupun PTKN. Hanya saja saat ini dibutuhkan orkestrasi agar SDM ini dapat berperan optimal dalam menunjang transformasi digital.
Actions. Transformasi digital merupakan satu-satunya cara Kementerian Agama untuk menyelesaikan inovasi yang benar-benar efektif. Dari budaya kerja yang terus dikembangkan di internal aparatur Kementerian Agama, dibutuhkan support system yang dapat menjembatani upaya-upaya kreatif sehingga akan menghasilkan kinerja yang optimal.
Collaboration. Transformasi digital merupakan jalan lapang Kementerian Agama untuk dapat berkolaborasi dengan stake holders. Data-data keagamaan dan pendidikan yang tersaji dengan baik, mudah diakses, dengan kualitas yang kredibel, akan memudahkan sinergitas untuk mencapai target-target yang diinginkan. Era digital meniscayakan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak.
Technology. Dari segi technology equipment, Kementerian Agama telah memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan transformasi digital. Kesiapan teknologi bukan hal sulit karena telah tersedia berbagai media teknologi murah dan canggih yang mampu mengcover kepentingan transformasi digital di semua lini kehidupan.